CLOSE
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (30/11/2020) mengalami koreksi cukup besar sebesar (-2.95%) sehingga IHSG merosot sedalam (-170.92) Poin, menjadi 5,612.415. Pada perdagangan kemarin hanya terdapat satu sektor yang mengalami penguatan, dan sisa sektor lainnya menutup melemah secara kompak.
Satu-satunya sektor yang mengalami penguatan yaitu sektor Agriculture dengan penguatan yang cukup signifikan sebesar (+2.21%). Sementara itu sektor yang mengalami pelemahan paling dalam yaitu jatuh kepada sektor Infrastructure, Utilities and Transportation sebesar (-5.00%). Kemudian dilanjut oleh sektor Miscellaneous Industry dengan pelemahan terdalam kedua yakni sebesar (-3.92%). Pada perdagangan kemarin tercatat sebanyak 31.87 Milyar saham diperdagangkan sehingga menghasilkan nilai transaksi sebesar 23.14 Triliun. Sepertinya kini asing pun sudah jenuh untuk melakukan aksi belinya dan melakukan aksi jual yang cukup besar, sehingga mencatatkan Net Foreign Sell sebesar (-2.71) Triliun.
Hari ini kami memprediksi IHSG akan mengalami penguatan. Hal ini disebabkan oleh beberapa sentimen positif yang ada pada setiap bulan Desember, sentimen positif yang pertama yaitu bahwa pada bulan Desember ini akan terjadinya Windows Dressing yang biasa dilakukan oleh perusahaan setiap menjelang penutupan tahun, kemudian adanya Santa Claus Rally yang biasa terjadi setiap tahunnya menjelang tahun baru dan sentiment yang terakhir yaitu Perkembangan Vaksin dan Pemulihan Ekonomi. Disisi lain jika dilihat berdasarkan analisa teknikalnya, candlestick masih berada diatas Indikator Moving Average Cross rerata 13, dan 34 (MA Cross 13,34) dan juga belum terlihatnya akan terjadi persilangan Death Cross.
Reksadana Saham Ikut Mencuat. Window Dressing!
Momentum window dressing yang biasanya terjadi pada bulan Desember, kini dipercaya lebih awal terjadi seiring dengan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Faktor tersebut turut mengerek kinerja reksa dana saham.
Infovesta Utama dalam laporannya menyampaikan seluruh jenis indeks reksa dana mencetak imbal hasil positif pada penutupan pekan lalu. Kinerja IHSG sepekan naik sebesar 3,8 persen, diikuti oleh reksa dana saham dan reksa dana campuran yang mencatatkan imbal hasil positif masing-masing sebesar 4,32 persen dan 2,54 persen. Selanjutnya, kinerja reksa dana pendapatan tetap juga mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 0,35 persen dan kinerja reksa dana pasar uang tercatat positif sebesar 0,08 persen.
Obligasi Pemerintah mengalami kenaikan sebesar 0,34 persen dan Obligasi Korporasi mengalami kenaikan sebesar 0,18 persen. Menurut tim analis Infovesta, bulan Desember ini merupakan bulan yang cukup dinantikan bagi investor, karena pada bulan inilah umumnya terjadi Window Dressing setiap tahunnya yang terjadi di seluruh Dunia.
Window Dressing adalah tindakan yang dilakukan oleh para Manajer Investasi, Dana Pensiun, maupun Asuransi untuk memperbaiki kinerja dalam laporan ke klien yang akan digunakan sebagai acuan kinerja di tahun berikutnya. Hal inilah yang membuat pasar saham Indonesia yang tercermin melalui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara historikal selama 10 tahun terakhir mengalami peningkatan tertinggi di bulan Desember dengan rata-rata kenaikan sebesar 3,23 persen sedangkan pada bulan-bulan sebelumnya mencatatkan rata-rata kenaikan sebesar 0,63 persen.
Menurut Hima AE, Window Dressing adalah tindakan yang dilakukan oleh para Manajer Investasi, Dana Pensiun, maupun Asuransi untuk memperbaiki kinerja dalam laporan ke klien yang akan digunakan sebagai acuan kinerja di tahun berikutnya. Hal inilah yang membuat pasar saham Indonesia yang tercermin melalui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara historikal selama 10 tahun terakhir mengalami peningkatan tertinggi di bulan Desember dengan rata-rata kenaikan sebesar 3,23 persen sedangkan pada bulan-bulan sebelumnya mencatatkan rata-rata kenaikan sebesar 0,63 persen. Masih terdapat peluang yang sangat besar bahwa pada bulan Desember ini masih akan dilakukan Window Dressing karena belum ada isu negatif baru yang dapat mempengaruhi kinerja pasar secara signifikan.
Pada perdagangan Senin, 30 November 2020 PT. Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK)ditutup menguat sebesar +5,36% pada harga Rp 354. Jika dilihat dari Analisis Teknikal pada perdagangan kemarin membentuk Bullish Candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan. Hal ini juga didukung oleh indikator Moving Average 50,Moving Average 20, Parabolic Sar dan Volume yang memiliki korelasi positif terhadap penguatan saham tersebut.
Pada perdagangan terakhir harga perusahaan berada tepat diatas Moving Average 20 dan Moving Average 50 yang mengindikasikan tren naik.
Kemudian pada indikator Parabolic Sar tepat berada dibawah harga dengan kerenggangan yang cukup lebar menandakan bahwa masih berlangsung kekuatan untuk Bullish Trend.
Indikator-indikator tersebut juga diperkuat dengan Volume perdagangan yang didominasi oleh aksi beli (Buy).
Recommendation: Buy
Target Price : Rp 372
Stop Loss : Rp 338
(DISCLAIMER ON)
Telah diterbitkan di
https://hima-analisefek.com/2020/12/01/mentari-pagi-edisi-621-selasa-1-desember-2020/